Disini
saya akan menjelaskan apa yang di maksud Kutipan & Catatan Kaki ,Berikut penjelasannya.
1.KUTIPAN
Pengertian
Kutipan
adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang
menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote). Sekarang Anda akan
mempelajari pencantuman kutipan dengan pola Harvard.
Cara Menulis Kutipan Dengan Benar
Penulisan
dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama
belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di
akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar
pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya,
artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung
jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak
menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.Untuk mempermudah dalam menulis
karya tulis ilmiah disini akan menjelaskan cara penggunaan kutipan.
Kutipan langsung dapat
dilakukan dengan cara :
·
dalam
bentuk aslinya, tidak disingkat, tidak dipotong, dan tidak diterjemahkan;
·
dalam
bentuk terjemahan;
·
dalam
bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan;
·
atau
aslinya dimasukkan dalam lampiran, dan terjemahannya dimasukkan dalam teks.
Kutipan tidak langsung dapat
dilakukan dengan cara :
·
menggunakan
kata-kata sendiri, akan tetapi pengertiannya tidak berbeda dengan
ide/bahan/data orang lain yang dikutip;
·
membuat
tabel, peta, diagram dari data orang lain;
·
menyusun
bagan data orang lain;
·
menyadur
pendapat orang lain.
Tujuan Kutipan
·
Sebagai
landasan teori untuk tulisan kita
·
Sebagai
landasan teori untuk tulisan kita
·
Sebagai
penjeasan
·
Bisa
juga sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan
Jenis-Jenis Kutipan
Kutipan Langsung
Kutipan
langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau
pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang
dikutip). Dalam merujuk sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya
dengan menulis nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
Contoh :
Ratnawati
(2006:148) menegaskan bahwa “Hasil pemilu 1999 dan pemilu 2004 secara gamblang
menunjukkan bahwa PDI-P leading di Kabupaten Bantul.”
Menurut
Miriam Budiardjo (1992:4-5), dalam pemilu yang menggunakan sistem distrik :
Negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil) yang kira-kira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu negara ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-kira 500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara terbanyak) dalam distriknya menang.
Negara dibagi dalam sejumlah besar distrik pemilihan (kecil) yang kira-kira sama jumlah penduduknya. Jumlah penduduk distrik berbeda dari satu negara ke negara lain, misalnya di Inggris jumlah penduduknya kira-kira 500.000 orang dan India lebih dari 1 juta orang. Karena satu distrik hanya berhak atas satu wakil, maka calon yang memperoleh suara pluralitas (suara terbanyak) dalam distriknya menang.
Berkenaan
dengan kegiatan pembalakan liar (illegal logging), seorang tokoh masyarakat
mengatakan bahwa ”kegiatan illegal logging di wilayah ini sudah sangat parah,
dan upaya untuk membasminya seperti menegakkan benang basah” (Suparlan,
wawancara, 21 Juli 2007).
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan
tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan hasil penelitian, hasil
karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya tidak sama dengan teks
aslinya, melainkan menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri.
Dalam pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor
halaman atau tanpa nomor halaman. Paling sedikit ada dua jenis kutipan tidak
langsung atau ada dua cara dalam mengutip secara tidak langsung. Pertama,
dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk pokok-pokok pikiran orang lain.
Contoh :
Gelombang
demokratisasi yang ada di dunia ini bisa dibagi menjadi tiga periode, yakni
demokratisasi gelombang pertama yang berlangsung antara 1828-1926,
demokratisasi gelombang kedua yang terjadi antara 1943-1962, dan demokratisasi
gelombang ketiga yang dimulai dari tahun 1974 sampai tahun1990-an (Huntington
1991). Mengingat sekarang masih banyak rejim-rejim otoriter, apakah akan ada
gelombang demokratisasi keempat.
Sistem
distrik dan sistem proporsional adalah dua jenis sistem pemilihan umum yang
paling populer, yang masing-masing sistem ini memiliki variannya
sendiri-sendiri. Dalam sistem distrik, jumlah pemenangn yang akan menjadi wakil
di parlemen—adalah satu orang, sedangkan dalam sistem proporsional jumlah wakil
yang akan mewakili suatu daerah pemilihan adalah beberapa orang sesuai dengan
proporsi perolehan suaranya (Budiardjo 1982:4).
Sebagaimana
terjadi di beberapa negara sedang berkembang, di Indonesia juga ditemukan bahwa
bahwa banyak kasus korupsi yang terjadi atas nama pemberantasan korupsi
(Kompas, 11 Maret 2008).
2.CATATAN KAKI
Footnote (Catatan
Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan. Footnote atau
catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah
setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan
untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau
sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Fungsi Catatan Kaki (Footnote)
·
Untuk
menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan
keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan
pada footnoteadalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut
didapatkan.
·
Untuk
menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan.
(Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
·
Untuk
memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
·
Untuk
memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan dalam
lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-bab,
atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
Unsur-unsur Catatan Kaki
(Footnote)
·
Nama
penulis/pengarang, penterjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar
kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti
penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti
penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
·
Judul
buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar
kecuali kata sambung dan kata depan.
·
Tahun
penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau
dipublikasikan.
·
Nomor
halaman, dalam footnote– nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti
dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.
Ketentuan Kutipada pada Catatan
Kaki (Footnote)
Setiap
kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung harus diberi
nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik setengah spasi di atas
garis ketikan teks naskah. Nomor kutipan harus berurut sampai akhir bab.
Kutipan atas pendapat yang bersumber pada tulisan orang lain yang dirujuk dalam
naskah essay harus disebutkan sumbernya dengan menggunakan catatan kaki (footnote).
Catatan kaki ini menunjukkan dan menginformasikan sumber kutipan. Catatan kaki
dapat digunakan pula untuk memberikan komentar mengenai sesuatu yang
dikemukakan di dalam teks.
Penulisan
catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul buku, nama
penerbit, kota, dan halamannya. Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang,
maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. Jika nama pengarang terdiri
dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari pengarang pertama
yang ditulis dan di belakangnya ditulis “et all” (artinya dengan orang lain)
bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan “” (dan
kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam daftar
pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya. Judul buku dalam catatan
kaki harus diketik dengan cetak miring. Penulisan halaman disingkat dengan
“hlm”.
Penulisan
catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan ibid, cit.,
dan loc. cit.
– Ibid merupakan singkatan dari
ibidem yang artinya dalam halaman yang sama. Ibid digunakan dalam
catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan belum disela
oleh sumber lain.
– Op.cit.merupakan singkatan dari opera
citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan
dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya
secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
Demikian penejlasan dari saya tentang Kutipan & Catatan Kaki semoga bermanfaat bagi anda,Terimakasih.
Referensi: